Indonesia ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan ASEAN Students Volunteer Mission tahun 2019 yang digagas oleh Yayasan Sukarelawan Siswa (YSS) dibawah Kementerian Pendidikan Malaysia. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan sepuluh negara anggota ASEAN dan China dalam meningkatkan interaksi antar warga, mobilitas dan memperkuat hubungan di ASEAN. Para mahasiswa peserta ASEAN Students Volunteer Mission datang dari semua latar belakang etnis, agama dan beragam disiplin ilmu. Mereka menjalani pembelajaran berdasarkan pengalaman, di mana mereka akan mengembangkan keterampilan yang berharga seperti kerja tim, kepemimpinan, perencanaan proyek, manajemen waktu, keterampilan manajemen krisis dan bencana, meningkatkan tingkat adaptasi mereka, keterampilan lunak dan proaktif.
Salah satu mahasiswa yang diutus mewakili Indonesia adalah Fendriano Mafrandana atau yang akrab dipanggil Pepen. Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Bersama 11 mahasiswa asal Indonesia, yang lolos dalam serangkaian seleksi yang digelar Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi(Kemenristekdikti).

Keikutsertaan Pepen dalam program ASEAN Students Volenteer Mission tersebut bermula dari penampilannya saat mengisi acara Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia. Usai menyanyi, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah III Prof. Illah Sailah memberikan informasi sekaligus mengajak ikut serta dalam program ASEAN Students Volenteer Mission tersebut.
“Saya tidak memiliki alasan apapun untuk menolak tawaran bagus tersebut. makanya saya langsung menerima,” lanjut Pepen.
Bersama mahasiswa dari berbagai Negara, Pepen yang lahir di Jakarta, 20 Juli 1998 tersebut bergabung dalam Education Cluster karena pengalamannya dibidang budaya. Mereka bertugas membantu masyarakat yang ada di desa pedalaman di Sarawak Malaysia mulai dari education sampai menyelesaikan community development.
Menjadi salah satu peserta program ASEAN Students Volenteer Mission tak pernah mampir dalam benak Fendriano Mafrandana, dikarenakan program tersebut menerapkan sejumlah persyaratan yang tidak gampang. “saya pasti bangga. Karena dalam program tersebut saya bisa bertemu dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan berbagai Negara, Saya membawa nama baik kampus UHAMKA dan juga yang pasti Negara Indonesia,” ungkapnya.

Pepen memang sangat mahir menyanyi dan menari. Kemahirannya tersebut dibuktikan saat bertugas di pedalaman Sarawak, Malaysia. Lagu Indonesia Jaya dan tarian Lenggang Nyai dari Betawi yang dibawakan pada kegiatan tersebut berhasil memukau peserta dari berbagai Negara dan penduduk setempat. Ia berkolaborsi dengan Rachel, salah seorang perwakilan dari Kalbis Intsitute.